Jenggot merupakan salah satu sunnah Rosul kepada kaum muslimin yang
laki-laki. Pada zaman shahabat, jenggot digunakan sebagai alat pembeda
antara kaum muslimin dengan musyrikin ketika peperangan. Sedangkan
mencukurnya, Yusuf al Qorodhowi membagi menjadi tiga pendapat :
- Haram, sebagaimana dikemukan oleh Ibnu Taimiyah dan lainnya.
- Makruh, sebagaimana diriwayatkan dalam Fathul Bari dari pendapat Iyadh, sed ang dari selain Iyadh tidak disebutkan.
- Mubah, sebagaimana dikemukakan oleh sebagian ulama modern.
Hari ini, kaum kuffar dengan keangkuhannya melabeli jenggot sebagai
ciri teroris dan meyudutkan kepada mereka yang mengamalkan sunnah Rosul
ini. Dan dari segi mode pun, orang berjenggot dikatakan orang yang kaku
dan kur
ang fleksible sehingga sebagian ikhwan merasa berat untuk mengamalkannya.
Berikut beberapa hikmah dalam memelihara jenggot yang mungkin belum
dikenal banyak orang. Semoga menambah semangat dan keistiqomahan ikhwah
semua sebagai kaum muslimin yang mengamalkan sunnah.
1. Jenggot Untuk Kesehatan
- Jenggot melindungi wajah dari bahan kimia berbahaya, dan polusi di udara, yang akan menyebabkan kerusakan sel, dan meningkatkan kerutan dan kulit buruk. Jadi menjaga jenggot melindungi kulit Anda dari unsur-unsur jahat, mengurangi keriput, penuaan, dan kulit buruk.
- Jenggot menyelimuti kulit, dan melindungi kelenjar sebaceous dari terinfeksi oleh bakteri acne vulgaris, sehingga mencegah jerawat / bintik-bintik / jerawat
- Menjaga wajah Anda lebih hangat dan melindungi Anda dari bahaya dagu.
- Mencegah penyakit tenggorokan dan gusi.
- Sebagian besar masalah pernapasan dicegah dengan menjaga jenggot
- Seorang Doktor di Amerika, CHARLES HOLMES ...Menyatakan, "Saya tidak mengerti mengapa orang merasa tidak nyaman dengan jenggot Ketika orang memiliki rambut di kepala mereka lalu apa masalahnya dengan menjaga rambut di wajah. Jika seseorang kehilangan rambut pada kepala maka orang akan merasa malu tetapi mengherankan orang mencukur jenggot mereka dengan kepuasan. Sebuah jenggot panjang menyelamatkan seseorang dari dingin hingga lehernya.
2. Budaya Orang Berpendidikan
Jenggot bukan hanya perintah dari hukum suci. Para Dokter dan filusuf
bertahun-tahun lalu cenderung berpenampilan berjenggot; sebagai contoh
misalnya, Charles Darwin, Louis Pastar, Abrahim Lincon dan banyak
lainnya. Para ahli beladiri, shifu dan master juga berpenampilan
jenggot. Hanya baru-baru ini orang mulai menghilangkannya.
3. Lebih Punya Daya Tarik Di Mata Wanita
Dokter Daniel G. Freeman, dari University of Chicago, melakukan
penelitian tentang nilai reproduksi jenggot laki-laki. Untuk menguji
teorinya Dokter Freedman dan mahasiswa pascasarjana-nya meminta
sekelompok mahasiswa tentang perasaan mereka tentang jenggot dengan
memberi mereka kuesioner dan wawancara mereka. Selanjutnya dari
mahasiswa pascasarjana tersebut mewawancarai tujuh perempuan tentang
perasaan mereka terhadap laki-laki dengan jenggot.
Para siswa perempuan menilai sebuah wajah pria berjenggot sebagai lebih maskulin, mandiri, canggih dan matang
dibandingkan dengan wajah laki-laki yang dicukur bersih. Mereka
menyimpulkan dari studi bahwa jenggot meningkatkan "magnet lawan jenis"
dan ke-attractive-an. Membuat pria lebih menarik di mata
wanita. Kehadiran jenggot membuat seorang pria tampil lebih maskulin
dengan perempuan, dan perempuan merasa lebih feminin ke arahnya. wow.
*Penelitian ini dilakukan oleh Dokter Freedman dalam bidang psikologi
sosial menunjukkan bahwa kehadiran jenggot di wajah pria itu membuatnya
lebih menarik secara seksual bagi perempuan.
4. Persepsi Kepribadian Istimewa Bagi Para Jenggoters
Dalam edisi 1973 psikologi, Robert J. Pelligrini, seorang psikolog
dari California State University menerbitkan hasil percobaan pada
persepsi kepada orang dengan jenggot dan orang tidak berjenggot .Untuk
melaksanakan percobaan, Pelligrini mengumpulkan delapan pemuda
berjenggot usia 22-25 tahun, yang bersedia untuk mencukur
jenggotnya. Semua orang secara profesional difoto di setiap keadaan
berikut:
- Penuh jenggot
- Jenggot tipis
- berkumis
- Bersih dicukur
Setelah menyelesaikan sesi fotografi, ada total 32 foto yaitu empat
foto dari masing-masing delapan orang. Dalam percobaan, foto-foto secara
acak didistribusikan kepada subyek yang diminta untuk menilai kesan
pertama mereka berdasarkan sejumlah ciri-ciri kepribadian. Subyek yang
dievaluasi foto dikompromikan 64 laki-laki dan 64 mahasiswa psikologi
perempuan. Oleh karena itu, setiap foto dinilai oleh dua laki-laki dan
dua perempuan.
Hasil penelitian Pelligrini ini menunjukkan dengan korelasi umumnya
positif antara jumlah rambut pada wajah seseorang, dengan persepsi
sebagai maskulin, tampan, dominan, matang, berani, bebas, non-confirming, lebih sehat dan menarik
5. Jauhi Maksiat Karena Berjenggot
Manfaat lain dari janggut adalah bahwa hal itu menyelamatkan orang
dari dosa. Sebagai contoh Anda dapat mengubah pakaian Anda dan menjadi
salah satu orang umum, namun, jenggot membedakan dari muslim taat dan
tidak. Jadi seseorang akan berpikir dua kali sebelum pergi ke suatu
tempat yang dilarang
Selain itu, orang lain akan berpikir dua kali juga untuk mengajak
anda bermaksiat. Pasti ada rasa malu dalam hati seseorang untuk
melakukan hal buruk. Oleh karena itu, jika ingin mengajak orang lain, ia
akan cenderung untuk mengajak orang yang senasib, alias sama-sama gak
beres, yang lebih bisa menerima keadaannya.
6. Efesiensi Waktu Anda Hingga 139 Hari
Berapa total wakt
u yang dihabiskan oleh seorang pria dalam seumur hidup nya untuk
mencukur jenggot? Dr Herbert Mescon dari Boston University melakukan
penelitian untuk memberikan jawaban dari pertanyaan ini. Dr Mescon
menghitung bahwa jika remaja mulai mencukur pada saat 15 tahun, maka
dalam usianya ke 55 atau lebih, ia cenderung menghabiskan sekitar 3350
jam (yang setara dengan sekitar 139 hari penuh) pada tugas ini dalam
hidupnya . Itu adalah jumlah yang luar biasa , yang secara harfiah
berjalan sia-sia. Anda dapat memanfaatkannya untuk menghasilkan uang
yang banyak. Seseorang justru menghabiskan uangnya pada produk untuk
mencukur (pisau cukur, gel cukur, lotion cukur dll)
7. Identitas Bahwa Anda Adalah Pria.
Anda dapat dipastikan bukan wanita karena berjenggot. Karena sudah
sangat jelas bahwa hormon yang dimiliki wanita tidak menstimulasi
pertumbuhan jenggot. Kumis masih dimungkinkan. Banyak wanita yang
memiliki bulu tipis di atas bibirnya walau tidak setebal milik pria.
Bukan hanya identitas sebagai pria, tapi juga identitas bahwa anda
pria normal. Sebabnya, kebanyakan gay benci terhadap jenggotnya. Ketika
mencari pasangannya, ia akan yakin orang berjenggot bukanlah bangsanya.
Oleh karena itu, anda selamat dari gangguan gay, dengan anda memelihara
jenggot.
Wallahu a'lam
(Ayyas)